Selasa, 11 Maret 2014

FanFiction: 7 Gadis Cyborg (Part 2)



7 Gadis Cyborg (Part 2)
Inspired by: Member JKT48


 Melody mulai tersadar dari pingsannyaa, “Di mana ini.?, Apa ini.? (melihat tangan kanannya yang seperti besi), Apa yang terjadi.?, kenapa aku bisa di sini.?” Ucap melody dalam hati. “Kinal.?, Ve.?, Nabilah.?, Naomi.?, Dhike.?” Tanya melody dalam hati  melihat teman-temannya terbaring di atas tempat tidur, “Beby kemana.?. mana beby.?” Tanya melody dalam hati, Melody mencoba bangun dari atas tempat tidur, dia heran melihat tangan kanan dan kaki kanan-nya berubah menjadi tangan dan kaki robot, “Kinal bangun kinal.!!” Ucap melody sambil mencoba membangunkan kinal, “Ada apa melody.?” Tanya kinal, “Coba lihat tangan dan kaki ku, ini adalah kaki dan tangan robot, lihat juga tangan kiri mu..” Ucap melody, “Hah.?!!!, Apa yang terjadi.?, kenapa kita bisa menjadi begini.?” Tanya kinal, “Ayo kita bangunkan yang lain dan pergi dari sini, aku bangunkan dhike dan Naomi, kamu bangunin ve sama nabilah” Ucap melody, “Baiklah” balas kinal, “Dhike…dhike..naomi.. ayo bangun…” Ucap meloldy sambil memperhatikan tangan kiri dan kaki kanan dhike, dan tangan kiri Naomi yang telah menjadi tangan dan kaki robot, “Ve..Nabilah ayo bangun” Ucap kinal agak ketakutan, dhike, Naomi, Nabilah, dan Ve pun bangun mereka juga sama herannya dengan Melody dan Kinal karna beberapa bagian tubuh mereka sudah menjadi robot, “Apakah kita tertangkap oleh para robot dan kita di jadikan robot.?” Tanya ve dengan sedikit menangis, “Sepertinya begitu” Ucap Dhike, “Lalu sekarang kita di mana.?, ini seperti laboratorium” Ucap Nabilah, “Saya piker ini adalah laboratorium para robot itu” Ucap Naomi, “Melody.?, Beby mana.?” Tanya kinal spontan karna heran mereka tinggal ber-enam, “saya juga tidak tahu, aku mau mencari beby, kalian tunggu di sini” Ucap melody, “Tidak aku ikut denganmu, beby bukan cuman temanmu, beby juga temanku” Ucap kinal, “Aku juga ikut” Ucap nabilah, “Aku juga” Ucap ve, dhike dan Naomi bersamaan, “ Huffpptt, Baiklah, kita cari beby bersama-sama” Ucap melody.
         Mereka menyusuri laboratorium itu ruang demi ruang dan mereka tidak menemukan beby, “Laboratorium ini besar sekali, tapi kena tidak ada robot sama sekali, dan kita sangat sulit menemukan beby, jangan-jangan beby…” Ucap nabilah belum selelsai berbicara dan di potong oleh dhike, “Hushh.. jangan bilang begitu, aku yakin beby masih hidup” Ucap dhike, “Ya aku yakin beby masih hidup, aku dapat merasakannya” Ucap melody. Mereka ber-6 samapai di ruangan paling bawah dari laboratorium ini. “Suara apa itu.??!!” Tanya Ve dengan sedikit takut menedengar suara seperti seseorang sedang mengatur barang, “Aku juga tidak tahu, ayo kita lihat” Ucap melody, Ke-6 gadis ini mendekati sumber suara itu untuk melihat siapa yang menimbulkan suara itu. “Mereka sudah sangat dekat dengan sumber suara itu, mereka berhadapan dengan 2 pintu, 1 pintu keluar dan 1 pintu terbuka menuju suatu ruangan yang menjadi sumber suara tersebut. “Bagaimana ini apa lebih baik kita keluar saja.?” Ucp nabilah, “Kalau  kita keluar bagaimna dengan beby.?” Tanya dhike, “Ya bagaimana dengan beby.?” Ucap Naomi, “Bagaimana melody.?” Tanya kinal, “Nabilah dan Ve bersiaga di depan pintu keluar dan membukanya, kinal, Naomi, dan aku akan mengecek siapa di dalam ruangan itu, jika itu bukan beby kita bisa keluar dengan mudah” Ucap melody, “Ide yang bagus..” Ucap Naomi. Nabilah dan Ve pun menuju pintu keluar dan Kinal Naomi serta Melody menuju ruangan itu. “Apa kalian sudah siap” Tanya melody, “siap” Ucap Kinal dan Naomi bersamaan. “Mereka bertiga menuju depan pintu ruangan tersebut, mereka terkejut dan terdiam kaku melihat orang di dalam ruangan itu, “Apa itu robot.?” Tanya Naomi dengan ketakutan, “Apa yang sebaiknya kita lakukan.?” Tanya kinal yang juga  ketakutan, “Sebaiknya kita pergi dari sini dan menuju pintu keluar dengan perlahan” Ucap melody, mereka berjalan perlahan meninggalkan ruangan itu namun kinal menginjak batu dan terjatuh, “Siapa di sansa?!!!” Ucap orang di dalam ruangan itu, orang di dalam ruangan itu keluar untuk melihat siapa itu, “ Robot!!!!!!” Teriak Melody, Kinal, dan Naomi yang terkejut  melihat sosok orang itu dengan badan robot dan kepala manusia, mereka  langsung berlari menuju Ve dan nabilah yang sudah berada di depan pintu keluar, ‘Nabilah!! Ve!!!, Cepat lari di ruangan ini ada robot..!!!” Teriak Melody, Nabilah dan Ve membuka pintu keluar mereka semua berlari keluar dan terkejut hingga terjatuh melihat beby di luar yang dating mendekati pintu sambil membawa ember berisi air, “Hey, kalian kenapa.?” Tanya beby, “Beby.??” Tanya Naomi, “Iya aku beby”Ucap beby, “Beby.. Kedua kaki mu.? Kedua tangan mu dan mata kirimu..” Ucap Nabilah dengan sangat heran, “Oh ini semua, Jiro sudah menyelamatkan kita” Ucap Beby, “Jiro.?” Tanya kinal heran, “Iya, Kalian inget gak waktu kita di kota mati itu, terakhir kita berada di balik sebuah mobil besar, dan robot langsung mnembakkan rudal kea rah mobil itu lalu mobil itu meledak dan kita semua kehilangan beberapa organ tubuh kita untung saja ada Jiro yang dating menyelamatkan kita” Ucap beby menjelaskan, “Jadi sosok yang kulihat waktu itu adalah Jiro” Ucap melody, “Ya itu adalah aku” Ucap Jiro, yang membuat ke tujuh gadis ini sedikit kaget, “Maaf aku merubah kalian menjadi cyborg. Aku sudah tidak punya pilihan lagi, jika aku tak melakukan itu kalian bisa mati..” Ucap Jiro, “Jadi anda adalah Jiro.?, Legenda dari 48 Village.?” Tanya Dhike, “Legenda.?, Aku sudah di anggap legenda yah di 48 village..hahahahaha…” Ucap Jiro dengan seikit tertawa, terdengar suara dari perut gadis-gadis ini kecuali beby, “Sepertinya kalian lapar, Beby apa kau sudah siapkan makanan.?” Tanya Jiro, “Sudah” Ucap beby, “Baiklah, Mari kita makan dulu” Ucap jiro. Mereka semua menuju ruang makan dan makan, “Bagaimana keadaan 48 Village.?, apakah masih sama saja dengan dulu, takut untuk melawan.?” Tanya Jiro, “Iya semuanya takut untuk melawan, hanya kami ber-7 yang sudah bosan dan ingin melawan..” Ucap Nabilah, “Kalian ingin melawan para robot.?” Tanya jiro, “Yap” Ucap Dhike, “Hahahahahahahaha….” Jiro tertawa, “Apa ada yang lucu.?” Tanya melody, “Aku piker kalian bercanda.?” Tanya Jiro, “Kami tidak bercanda kami serius” Ucap melody, “Kalian masih anak-anak umur kalian baru 8 tahun dan yang paling tua adalah kau melody dengan umur 10 tahun di tambah lagi kalian adalah perempuan, bagimana kalian akan melawan para robot itu.?” Tanya Jiro, “Untuk itulah kami mencarimu Jiro, kami ingin berlatih denganmu, tolong ajari kami untuk melawan para robot” Ucap Kinal, “Tidak, besok kalian harus pulang ke 48 village apapun yang terjadi..” Ucap Jiro, “Kenapa.?, Kenapa kami harus pulang” Tanya Dhike, “Usaha kami akan sia-sia jika kami pulang” ucap Ve, “pokoknya besok kalian harus pulang ke 48 village” Ucap Jiro, “Kenapa.?, Kau tak Ingin melatih kami.?” Tanya Beby, “Tidak” Jawab Jiro, “Kenapa.?, Kenapa kau tak ingin melatih kami.?” Tanya Ve, “Jiro hanya terdiam, “Jiro tolong jawab pertanyaan kami.?, kenapa kau tidak mau melatih kami.?, apa karna kami masih kecil.?, Apa kami perempuan.?” Tanya melody, “9 tahun yang lalu aku pergi meninggalkan 48 Village, untuk menghancurkan para robot, namun di tengah perjalanan aku menemukan seorang ibu tewas dengan 4 anak laki-laki cacat yang baru ibu itu lahirkan, lalu aku memutuskan untuk merawat ke-4 bayi itu, dan meninggalkan misi itu” Ucap Jiro, “Lalu apa yang terjadi dengan ke-4 anak itu, ku bawa anak itu ke rumah ini, dulu ini adalah markas robot yang sudah tak di gunakan lagi, aku mencoba membuat tangan dan kaki robot untuk ke-4 anak laki-laki itu, dan aku berhasil, aku memberikan nama kepada ke-4 anak itu,Yang paling tua Tomy dia mengalami cacat tubuh kaki kanan dan kedua matanya, yang ke-2 Dullah dia mengalami cacat kedua tangannya, yang ke-3 Calvin dia mengalami cacat kaki kiri dan tangan kiri, dan yang terakhir Semy dia mengalami cacat kedua kaki, tangan dan mata sebelah kirinya, aku merawat anak-anak itu sampai mereka berumur 4 tahun, dan kulatih ke-4 anak itu untuk melawan para robot dengan mengandalkan kekuatan bagian tubuh robot mereka, perkembangan mereka sangat pesat dalam 3 tahun mereka sudah sangat kuat bahkan sangat kuat” Ucap Jiro.



Flash Back:

“Ayah, kami ber-4 meminta izin untuk melawan para robot” Ucap Tomy, “Apa kalian sudah yakin.?” Tanya Jiro, “Yah kami yakin ayah, percayalah pada kami” Ucap Dullah, “Kami akan menghabisi para robot itu dengan kekuatan kami sendiri” Ucap Calvin, “Percayalah pada kami ayah, kami akan pulang dengan selamat” Ucap semy, “Baiklah,kemana kalian akan pergi.?” Tanya Jiro, “Kami akan menuju jepang” Ucap Tomy, “jepang.?” Tanya Jiro, “ Dulu ayah pernah mengatakan bahwa di jepang ada raja para robot itu dan di jepang ada mesin yang mengendalikan para robot itu, dengan menghancurkan mesin itu kami yakin bisa menon-aktifkan robot-robot itu” Ucap Calvin, “Baiklah, kapan kalian akan berangkat.?” Tanya Jiro, “Kami akan berangkat sekarang juga ayah” Ucap Semy, “Berhati-hatilah di jalan anak-anak ku” Ucap Jiro, “Baik ayah” Ucap ke-4 anak laki-laki itu kompak.



      “Setelah kejadian itu aku tak pernah melihat ke-4 anak itu kembali, aku selalu menunggu mereka, sudah 1 tahun berlalu namun tidak ada tanda-tanda bahwa robot melemah, namun para robot semakin kuat, dan aku pikir mereka ber-4 sudah gagal dalam menjalankan tugas mereka” Ucap Jiro. Ke-7 gadis itu hanya terdiam mendengar kisan yang di ceritakan oleh Jiro, “Latihlah kami, kami akan melanjutkan misi ke-4 anak laki-laki pemberani itu. Percayalah pada kami” Ucap Melody, “Ya percayalah pada kami” Ucap kinal, Naomi, Ve, Nabilah, dan Beby tersenyum kepada Jiro. “Baiklah kalau begitu aku akan mengajari kalian” Ucap Jiro, “Yeaaayyyyy…” Teriak ke-7 gadis itu ceria, “Yang penting sekarang kalian harus menghabiskan makanan kalian dulu” Ucap Jiro, “Kapan kita bisa memulai latihan.?” Tanya Ve, “Besok saya akan mengganti bagian tubuh robot kalian dengan bagian tubuh yang di lengkapi dengan senjata, yah mungkin 3 hari lagi kita akan memulai latihan” Ucap Jiro.

3 hari kemudian:


       “Saya sudah mengganti tubuh robot kalian dengan bagian tubuh robot yang di lengkapi dengan senjata, hari ini kalian tidak ku latih untuk melawan robot, tapi hari ini kalian harus berlatih menggunakan senjata dalam bagian tubuh robot kalian” Ucap Jiro, “Baik” Ucap ke-7 gadis pemberani itu, “Melody di tangan kananmu sudah ku pasang tameng yang sangat kuat dan senjata penembak yang sangat cepat dan menggunakan peluru laser, begitu juga dengan tangan kirimu kinal kuberi tameng yang sangat  kuat dan senjata penembak yang tidak kalah cepat dengan senjata melody dan peluru laser, begitupun tangan kanan dan kiri nabilah dan dhike, dan Naomi kedua kaki mus udah ku pasang kaki robot yang dapat berlari dengan sangat cepat, Ve tangan kananmu sudah ku beri peralatan medis untuk manusia dan robot, dan beby kedua tanganmu sudah kuberi tameng dan senjata tameng yang sangat kuat, dan senjata penembak berkecepatan tinggi dan peluru laser, kedua kakimu bisa berlari cepat sepperti Naomi, dan mata kananmu dapat melihat sangat jauh dari segala arah” Ucap Jiro menjelaskan keuatan ke-7 gadis itu, “Bagimana cara kita menggunakan senjata-senjata itu.?” Tanya Ve, “Semua senjata akan keluar saat kalian menginginkannya, semua bagian tubuh robot ini sudah aku sambungkan ke otak kalian, sehingga akan keluar saat kalian memikirkannya” Ucap Jiro, “Apa masih ada yang tidak kalian mengerti.?” Tanya Jiro, “Sudah tidak ada Tuan Jiro” Ucap Ke-7 gadis itu, “Dan aku sudah menyuapkan kalian robot-robot untuk kalian gunakan selama kalian berlatih” Ucap Jiro, “Apa robot-robot itu akan melawan.?” Tanya beby,”Tidak robot-robot ini hanya akan bergerak, tugas kalian hanya menghancurkan robot-robot ini” Ucap Jiro, “Semuanya sudah paham.?” Tanya Jiro, “Paham!!” Ucap ke-7 gadis pemberani itu, “Baiklah ayo mulai latihannya…!!!!” Ucap Jiro.
                                              -BERSAMBUNG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar