Itu adalah kamar 2 gadis yang Beby temui di ruang makan. Beby tersentak kaget, begitupun gadis tinggi dan memiliki tahi lalat dibawah bibirnya, mereka terdiam sejenak, saling bertatapan. Tidak lama kemudian, gadis itu tersadar dan mempersilahkan Beby masuk ke kamrnya dan gadis peramal itu.
"Kamu yang tadi itukan?" Katanya mengingat-ingat nama Beby.
"Beby Chaesara Anadila, kamu bisa panggil aku Beby, salam kenal.., Nama kamu siapa?" Tanya Beby saat dia menutup pintu. Dia langsung mengulurkan tangannya ke Beby. "Namaku Shania Junianatha, panggil saja shanju. Oh, iya... ayo masuk! kita bertemu ochi" Ajaknya sambil membantu Beby membawa barang-barangnya. Ternyata nama perempuan peramal itu Ochi. Aneh, kenapa Shanju betah sekamar dengan Ochi? Beby mengikuti Shanju dari belakang.
Beby melihat Ochi sedang duduk di kursi goyang sambil memainkan kartu ramalnya. Munurut shanju, Ochi sudah pindah kamar beberapa kali karena sikapnya yang aneh dan menakutkan. sampai akhirnya, Shanju yang sendirian di kamar ini bersedia sekamar dengan Ochi.
Beby masuk dan Ochi langsung menatapnya dengan tajam."HANTU ITU SEKARANG MENGIKUTIMU DARI BELAKANG. DIA TIDAK JAHAT. HANYA INGIN MENGENALMU" Ucap Ochi dengan sedikit menyeramkan.
Beby kaget dan langsung melihat kebelakang. Shanju langsungt meminta maaf kepada Beby dan langsung mengenalkan Beby pada Ochi. Beby dan Ochi saling berjabat tangan, lalu Ochi kembali berkata "Kamu adalah pembawa sial di keluargamu. Ibumu sangat membencimu an ingin membunuhmu bahkan saat kau akan ke asrama 48 ini, matamu terlihat lelah memikirkan itu semua", Sekali lagi Ochi membuat Beby ketakutan dan melangkah mundur saat mendengar kata-kata yang terucap dari bibir tipis Ochi.
Shanju juga dulu di perlakukan sama oleh Ochi. Jika dia bertanya, pasti Ochi memberitahu apa yang ada di pikirannya dan hal mistik yang ada di sekitar Shanju. Tetapi, Shanju cuek. sampai akhirnya, Ochi bisa juga di ajak bicara.
Tiba-tiba, suara ketukan terdengar, membuat Beby tersentak kaget, Shanju-pun menuju pintu dan membukanya, Ochi tetap memandangi Beby dengan tatapan tajam, Shanju kembali dan membawakan baju seragam untuk Beby, ternyata yang mengetuk tadi adalah Suster Elaine, Beby langsung mengambil Jubah Asrama48 yang berwarna Hitam Merah, dan rok kotak-kotak Merah hitam juga, dan sebuah topi. Shanju menyarankan Beby untuk mandi. Nanti malam shanju akan membantu Beby untuk merapikan baju-baju Beby dilemari.
Malamnya, Beby dan Shanju mengeluarkan semua pakaian Beby dan merapikannya di lemari sambil memberitahu jadwal pelajaran esok hari kepada Beby. Suasana di asrama 48 ini sangat mistis, namun menurut Beby suasana ini lebih baik daripada suasana di rumah. Lengah sedikit saja Beby bisa dibunuh oleh Ibunya dalam sekejap.
Beby mengobrol dengan Shanju, Shanju berada di asrama ini karna kedua orang tuanya bercerai. Shila kemudian dibawa oleh pamannya untuk tinggal di asrama 48, Keluarga paman Shanju tidak mengijinkan shanju untuk tinggal bersama mereka.
Sementara Ochi, dia ditinggal ayah dan Ibunya sejak berumur 5 tahun karna kebakaran hebat pada 1993. Kejadian itu membuat sifat Ochi dan pikiran Ochi berubah. Tiba-tiba, Ochi menghampiri kami dan menawarkan diri untuk membantu Beby dan Ochi merapikan baju Beby. Beby merasa takut, namun Shanju mencegah Beby untuk melangkah mundur. Saat melipat pakaian Ochi kembali berkata tentang hal mistis yang ada di Asrama 48 ini.
"3 tahun lalu ada seorang murid perempuan di kamar 480 ini yang selalu sendirian. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Sampai akhirnya dia di panggil oleh mantan guru di asrama ini yang bernama Mr.Balenk karna nilai-nilainya yang semakin menurun. Mr.Balenk memberikan surat keterangan kalau dia Drop-Out dari Asrama ini" Ucap Ochi, "Padahari itu juga, gadis bernama SOnya itu bunuh diri. Dia melompat dari lantai atas karna malu dan merasa tidak berguna karna di keluarkan dari asrama 48 ini.." Sambung Ochi, "Setiap malam 23 Februari dia pasti muncul untuk mencari Mr.Balenk. Padahal Mr.Balenk sudah lama berhenti mengajar di asrama ini semenjak Sonya Meninggal" Sambung Ochi.
Beby dan Shanju ketakutan setengah mati mendengar cerita Ochi, Setiap Malam Ochi selalu menceritakan Hal-hal yang seram kepada teman sekamarnya. Cerita yang Ochi lontarkan dari mulutnya selalu terbukti kebenarannya. Tahun lalu ada murid kelas 12 yang di hantui arwah Sonya dan memutuskan untuk Re-Sign dari Asrama 48 ini
Setelah selesai membereskan pakaian, rasa takut itu masih menyelimuti Beby, Shanju juga sama seperti Beby, pantas saja tidak ada yang sanggup sekamar dengan Ochi, setiap malam dia selalu menceritakan hal-hal mistis yang ada di asrama 48 ini.
Beby mempercepat menggosok gigi, setelah itu, Beby bersiap untuk tidur. Di kamr itu ada 3 tempat tidur. Shanju di samping kiri, Ochi di tengah, dan Beby di samping kanan. Ochi sudah terlelap, begitupun Shanju, Beby mempercepat tidurnya dengan menyelimuti dirinya dengan selimut putih yang tak terlalu tebal.
Tepat pukul 01.00...
Beby terbangun karna mendengar langkah kaki menuju kamar 480, Beby melihat Ochi masih tertidur lelap begitupun Shanju, Beby bertanya-tanya, apakah Ms.Takamina?, tapi mana mungkin?, Itu mustahil, apa salah seorang suster?tapi pukul 01.00 para suster sudah terlelap, Apakah Sonya? TIDAK..!!! TIDAK MUNGKIN...!!
Suara kaki itu semakin dekat dan semakin tedengar sampai akhirnya berhenti. Ketakutan Beby semakin menjadi, Sebisa mungkin Beby tiur dan mencoba melupakan ini semua..
Keesokan harinya:
"Nany, Ayo cepat.." Ujar Shanju, Beby segera mempecepat memakai dasi, selama ini, Beby tiak pernah memakai dasi, Melihat dan memegangnya saja Beby tidak pernah.
Sampai akhirnya Ochi berjalan ke arah Beby dan memakaikan Beby dasi. Betapa kagetnya Beby melihat Ochi memasangkannya dasi. Setelah itu kami mengguinakan jubah yang menjadi almameter Asrama 48. Jubah yang cantik dengan lambang Asrama 48 di samping kanan.
Shanju membantu Beby menyiapkan Buku pelajaran hari ini, setelah itu mereka bertiga keluar, Tidak lupa, Shanju mengunci pintu kamar.
Pelajaran pertama Prof.Melody, mengajar Ilmu pengetahuan alam. Mereka segera mengganti almameter dengan baju khusus untuk laboratorium.
Waktu demi waktu berlalu. Makan malam, akhirnya dimulai. Tapi, sebelum itu Beby ke kamar dulu karena topinya masih tersimpan di lemari. Beby harus memakainya jika jadwal makan malam dimulai.
Langkah-demi langkah Beby lalui tanpa rasa takut. Beby melakukannyta sambil memainkan kunci kamar. Ada perasaan aneh yang menyelimuti Beby, Beby mendengar ada yang membuka jendela kamarnya, Tapi siapa?, apakah Ochi?, Tidak mungkin, tadi Beby melihat Ochi bersama Shanju di Ruang makan, Lalu siapa?, setiap langkah Beby lalui dengan perlahan, dan lalu beby teringat tentang cerita Ochi tentang arwah gentayangan Sonya, dan Beby juga ingat bahwa hari ini tanggal 23 Februari.
"Perempuan ini akan datang pukul 6 sore dan dia kan kembali ke kamar pada tengah malam, lalu menghilang" Ucapan Ochi itu masih menyelimuti pikiran Beby.
Beby membuka pintu secara perlahan dan menghasilakn suara pelan. Beby langsung menuju lemari tempat topinya dia simpan. Suara aneh kembali terdengar, Tapi kali ini tidak Beby hiraukan. Sampai akhirnya, Beby melihat seorang perempuan sedang berdiri tepat di depan jendela kamarnya. "Apakah dia yang membuka pintu?"Tanya Beby dalam Hati.
Beby melihat gadis itu akan bunuh diri dengan melompat dari jendela. "Jangan! Jangan Lakukan Itu!"Cegah Beby spontan, Sonya akan melakukan bunuh diri, sama seperti 3 tahun lalu. Saat Bebey mencegahnya, waktu seperti berhenti berputar, Jam di tangan Beby sam sekali tidak bergerak.
Sonya pun langsung menoleh ke arah Beby dan berjalan ke arahnya. Beby yang ketakutan melangkah mundur menjauhi Sonya, "Aku melakukan ini karna malu. Aku malu karna nilaiku jelek semua, aku adalh murid kesayangan Mr.Balenk, tapi dia tidak menyayangiku lagi saat nilaiku menjadi jelek dan aku tidak segenius dulu" Ucap Sonya, Kaliamt yang keluar dari mulut Sonya membuatnya menundukan kepala. Beby menarik napas dan mendekati arwah Sonya " Kamu terlalu gampang menyerah, sampai mengakhiri hidup dengan cara yang sangat konyol, Mr.Balenk pasti akan memperhatikanmu lagi jika nilaimu kembali menjadi bagus.."Belum selesai Beby berbicara, Arwah Sonya memotongnya "Aku tidak berguna! hidupku sendirian! Tidak ada yang mau menemaniku! kecuali Mr.Balenk. Orang-orang menjauhiku karna jijik dan menjauh jika bertemu denganku! Kamu pasti tidak merasakan apa yang ku rasakan?! iya kan..?!"Bentak arwah Sonya.
Beby terdiam mendengar perkataan arwah Sonya.