Jumat, 01 Agustus 2014

FanFict: Asrama Berhantu [PART 2]

Beby mengetuk pintu kamar nomor 480. dan ternyata...

Itu adalah kamar 2 gadis yang Beby temui di ruang makan. Beby tersentak kaget, begitupun gadis tinggi dan memiliki tahi lalat dibawah bibirnya, mereka terdiam sejenak, saling bertatapan. Tidak lama kemudian, gadis itu tersadar dan mempersilahkan Beby masuk ke kamrnya dan gadis peramal itu.

"Kamu yang tadi itukan?" Katanya mengingat-ingat nama Beby.
"Beby Chaesara Anadila, kamu bisa panggil aku Beby, salam kenal.., Nama kamu siapa?" Tanya Beby saat dia menutup pintu. Dia langsung mengulurkan tangannya ke Beby. "Namaku Shania Junianatha, panggil saja shanju. Oh, iya... ayo masuk! kita bertemu ochi" Ajaknya sambil membantu Beby membawa barang-barangnya. Ternyata nama perempuan peramal itu Ochi. Aneh, kenapa Shanju betah sekamar dengan Ochi? Beby mengikuti Shanju dari belakang.

Beby melihat Ochi sedang duduk di kursi goyang sambil memainkan kartu ramalnya. Munurut shanju, Ochi sudah pindah kamar beberapa kali karena sikapnya yang aneh dan menakutkan. sampai akhirnya, Shanju yang sendirian di kamar ini bersedia sekamar dengan Ochi.

Beby masuk dan Ochi langsung menatapnya dengan tajam."HANTU ITU SEKARANG MENGIKUTIMU DARI BELAKANG. DIA TIDAK JAHAT. HANYA INGIN MENGENALMU" Ucap Ochi dengan sedikit menyeramkan.

Beby kaget dan langsung melihat kebelakang. Shanju langsungt meminta maaf kepada Beby dan langsung mengenalkan Beby pada Ochi. Beby dan Ochi saling berjabat tangan, lalu Ochi kembali berkata "Kamu adalah pembawa sial di keluargamu. Ibumu sangat membencimu an ingin membunuhmu bahkan saat kau akan ke asrama 48 ini, matamu terlihat lelah memikirkan itu semua", Sekali lagi Ochi membuat Beby ketakutan dan melangkah mundur saat mendengar kata-kata yang terucap dari bibir tipis Ochi.

Shanju juga dulu di perlakukan sama oleh Ochi. Jika dia bertanya, pasti Ochi memberitahu apa yang ada di pikirannya dan hal mistik yang ada di sekitar Shanju. Tetapi, Shanju cuek. sampai akhirnya, Ochi bisa juga di ajak bicara.

Tiba-tiba, suara ketukan terdengar, membuat Beby tersentak kaget, Shanju-pun menuju pintu dan membukanya, Ochi tetap memandangi Beby dengan tatapan tajam, Shanju kembali dan membawakan baju seragam untuk Beby, ternyata yang mengetuk tadi adalah Suster Elaine, Beby langsung mengambil Jubah Asrama48 yang berwarna Hitam Merah, dan rok kotak-kotak Merah hitam juga, dan sebuah topi. Shanju menyarankan Beby untuk mandi. Nanti malam shanju akan membantu Beby untuk merapikan baju-baju Beby dilemari.

Malamnya, Beby dan Shanju mengeluarkan semua pakaian Beby dan merapikannya di lemari sambil memberitahu jadwal pelajaran esok hari kepada Beby. Suasana di asrama 48 ini sangat mistis, namun menurut Beby suasana ini lebih baik daripada suasana di rumah. Lengah sedikit saja Beby bisa dibunuh oleh Ibunya dalam sekejap.

Beby mengobrol dengan Shanju, Shanju berada di asrama ini karna kedua orang tuanya bercerai. Shila kemudian dibawa oleh pamannya untuk tinggal di asrama 48, Keluarga paman Shanju tidak mengijinkan shanju untuk tinggal bersama mereka.

Sementara Ochi, dia ditinggal ayah dan Ibunya sejak berumur 5 tahun karna kebakaran hebat pada 1993. Kejadian itu membuat sifat Ochi dan pikiran Ochi berubah. Tiba-tiba, Ochi menghampiri kami dan menawarkan diri untuk membantu Beby dan Ochi merapikan baju Beby. Beby merasa takut, namun Shanju mencegah Beby untuk melangkah mundur. Saat melipat pakaian Ochi kembali berkata tentang hal mistis yang ada di Asrama 48 ini.

"3 tahun lalu ada seorang murid perempuan di kamar 480 ini yang selalu sendirian. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Sampai akhirnya dia di panggil oleh mantan guru di asrama ini yang bernama Mr.Balenk karna nilai-nilainya yang semakin menurun. Mr.Balenk memberikan surat keterangan kalau dia Drop-Out dari Asrama ini" Ucap Ochi, "Padahari itu juga, gadis bernama SOnya itu bunuh diri. Dia melompat dari lantai atas karna malu dan merasa tidak berguna karna di keluarkan dari asrama 48 ini.." Sambung Ochi, "Setiap malam 23 Februari dia pasti muncul untuk mencari Mr.Balenk. Padahal Mr.Balenk sudah lama berhenti mengajar di asrama ini semenjak Sonya Meninggal" Sambung Ochi.

Beby dan Shanju ketakutan setengah mati mendengar cerita Ochi, Setiap Malam Ochi selalu menceritakan Hal-hal yang seram kepada teman sekamarnya. Cerita yang Ochi lontarkan dari mulutnya selalu terbukti kebenarannya. Tahun lalu ada murid kelas 12 yang di hantui arwah Sonya dan memutuskan untuk Re-Sign dari Asrama 48 ini

Setelah selesai membereskan pakaian, rasa takut itu masih menyelimuti Beby, Shanju juga sama seperti Beby, pantas saja tidak ada yang sanggup sekamar dengan Ochi, setiap malam dia selalu menceritakan hal-hal mistis yang ada di asrama 48 ini.

Beby mempercepat menggosok gigi, setelah itu, Beby bersiap untuk tidur. Di kamr itu ada 3 tempat tidur. Shanju di samping kiri, Ochi di tengah, dan Beby di samping kanan. Ochi sudah terlelap, begitupun Shanju, Beby mempercepat tidurnya dengan menyelimuti dirinya dengan selimut putih yang tak terlalu tebal.
Tepat pukul 01.00...
Beby terbangun karna mendengar langkah kaki menuju kamar 480, Beby melihat Ochi masih tertidur lelap begitupun Shanju, Beby bertanya-tanya, apakah Ms.Takamina?, tapi mana mungkin?, Itu mustahil, apa salah seorang suster?tapi pukul 01.00 para suster sudah terlelap, Apakah Sonya? TIDAK..!!! TIDAK MUNGKIN...!!

Suara kaki itu semakin dekat dan semakin tedengar sampai akhirnya berhenti. Ketakutan Beby semakin menjadi, Sebisa mungkin Beby tiur dan mencoba melupakan ini semua..

Keesokan harinya:

"Nany, Ayo cepat.." Ujar Shanju, Beby segera mempecepat memakai dasi, selama ini, Beby tiak pernah memakai dasi, Melihat dan memegangnya saja Beby tidak pernah.

Sampai akhirnya Ochi berjalan ke arah Beby dan memakaikan Beby dasi. Betapa kagetnya Beby melihat Ochi memasangkannya dasi. Setelah itu kami mengguinakan jubah yang menjadi almameter Asrama 48. Jubah yang cantik dengan lambang Asrama 48 di samping kanan.

Shanju membantu Beby menyiapkan Buku pelajaran hari ini, setelah itu mereka bertiga keluar, Tidak lupa, Shanju mengunci pintu kamar.

Pelajaran pertama Prof.Melody, mengajar Ilmu pengetahuan alam. Mereka segera mengganti almameter dengan baju khusus untuk laboratorium.

Waktu demi waktu berlalu. Makan malam, akhirnya dimulai. Tapi, sebelum itu Beby ke kamar dulu karena topinya masih tersimpan di lemari. Beby harus memakainya jika jadwal makan malam dimulai.

Langkah-demi langkah Beby lalui tanpa rasa takut. Beby melakukannyta sambil memainkan kunci kamar. Ada perasaan aneh yang menyelimuti Beby, Beby mendengar ada yang membuka jendela kamarnya, Tapi siapa?, apakah Ochi?, Tidak mungkin, tadi Beby melihat Ochi bersama Shanju di Ruang makan, Lalu siapa?, setiap langkah Beby lalui dengan perlahan, dan lalu beby teringat tentang cerita Ochi tentang arwah gentayangan Sonya, dan Beby juga ingat bahwa hari ini tanggal 23 Februari.

"Perempuan ini akan datang pukul 6 sore dan dia kan kembali ke kamar pada tengah malam, lalu menghilang" Ucapan Ochi itu masih menyelimuti pikiran Beby.

Beby membuka pintu secara perlahan dan menghasilakn suara pelan. Beby langsung menuju lemari tempat topinya dia simpan. Suara aneh kembali terdengar, Tapi kali ini tidak Beby hiraukan. Sampai akhirnya, Beby melihat seorang perempuan sedang berdiri tepat di depan jendela kamarnya. "Apakah dia yang membuka pintu?"Tanya Beby dalam Hati.

Beby melihat gadis itu akan bunuh diri dengan melompat dari jendela. "Jangan! Jangan Lakukan Itu!"Cegah Beby spontan, Sonya akan melakukan bunuh diri, sama seperti 3 tahun lalu. Saat Bebey mencegahnya, waktu seperti berhenti berputar, Jam di tangan Beby sam sekali tidak bergerak.

Sonya pun langsung menoleh ke arah Beby dan berjalan ke arahnya. Beby yang ketakutan melangkah mundur menjauhi Sonya, "Aku melakukan ini karna malu. Aku malu karna nilaiku jelek semua, aku adalh murid kesayangan Mr.Balenk, tapi dia tidak menyayangiku lagi saat nilaiku menjadi jelek dan aku tidak segenius dulu" Ucap Sonya, Kaliamt yang keluar dari mulut Sonya membuatnya menundukan kepala. Beby menarik napas dan mendekati arwah Sonya " Kamu terlalu gampang menyerah, sampai mengakhiri hidup dengan cara yang sangat konyol, Mr.Balenk pasti akan memperhatikanmu lagi jika nilaimu kembali menjadi bagus.."Belum selesai Beby berbicara, Arwah Sonya memotongnya "Aku tidak berguna! hidupku sendirian! Tidak ada yang mau menemaniku! kecuali Mr.Balenk. Orang-orang menjauhiku karna jijik dan menjauh jika bertemu denganku! Kamu pasti tidak merasakan apa yang ku rasakan?! iya kan..?!"Bentak arwah Sonya.
Beby terdiam mendengar perkataan arwah Sonya.


                                                              -Bersambung-


                                              

FanFict: Asrama Berhantu [PART 1]

AWAL DARI SEMUANYA



Senyum dari matahari selalu menyapa dan menemani kehidupan Beby yang kelam. Hujan tidak pernah menghampiti beberapa bulan belakangan ini. Awan membentuk berbagai macam bentuk yang dapat menenangkan hati saat melihatnya, dan ketika melihatnya Beby selalu bertanya " KENAPA AKU DI TAKDIRKAN HIDUP DI DUNIA INI...!!!! KENAPA.???!!!" Tanya Beby dalam hati.

Dilahirkan dari keluarga yang tidak pernah menyayanginya sepenuh hati. Sendiri, sepi, dan sunyi adalah teman Beby sehari-hari. Andaikan Beby malaikat, Beby bersumpah akan membantu semua manusia yang memiliki nasib sama seperti dia.

Ibu, Salah satu orang yang tidak pernah mengharapkan Beby lahir dari rahimnya. Beby tidak tahu apa salahnya, Ibunya sangat dendam kepada Beby , bahkan dendamnya seperti dendam kepada seorang pembunuh.

Ayah Beby hanya pasrah tidak berbuat apa-apa, hanya nenek yang selalu menyemangati Beby dan membuat Beby bersemangat menjalani kehidupannya yang kelam. Saat berada di rumah Beby merasa seperti hantu yang tak di inginkan keberadaanya. Beby seperti tak terlihat.

Beby ingin sekali memiliki segundukan mainan dan boneka yang berkualitas bagus. Beby tidur di loteng yang seperti gudang. Tikus dan binatang malam adalah temannya. Tidak ada mainan berkualitas yang Beby miliki seperti ketiga adiknya, tidak tahu kenapa, Beby tidak diperhatikan sedikit pun oleh keluarganya. Mengapa Ibunya sangat membencinya? Tidak tahu... Aneh rasanya..

"Dia tidak bisa menjaga mereka, dia anak yang tidak berguna!" Ucap sang Ibu, Kata-kata yang menusuk hati Beby. Tapi, ayah Beby terus meyakinkan sang Ibunda bahwa Beby bisa menjaga ketiga adiknya saat mereka keluar.

Saat kedua orang tua Beby keluar, hari mulai gelap, hujan mulai deras, angin  menerpa rambutnya, segera Beby menutup jendela, Ketiga adiknya tetap memainkan mainanya tanpa menghiraukan Beby yang sedang duduk di pojok ruangan, ketiga adiknya seakan tidak rela jika Beby menyentuh mainan mereka, Mereka menganggap Beby sebagai penghancur.

Gemuruh petir mulai terdengar, membuat ketiga adik Beby ketakutan. Tapi, mereka tidak ingin di lindungi oleh Beby yang sebenarnya kakak kandung mereka sendiri. Sura gemuruh petir terdengar seperti malaikat pencabut nyawa yang siap membunuh semua penghuni di dunia ini. Beby tetap di pojok ruangan memerhatikan ketiga adiknya yang kembali asik memainkan mainannya.

Semua berubah seketika saat petir menyambar terus menerus, lalu muncul seseorang dengan memakain jubah hitam dan membawa sebilah pisau dengan  ujung yang sangat tajam. Kilatan petir memantulkan kilatan benda perak yang mengkilat itu.Manusia berjubah hitam itu medekati ketiga adik yang tak menyadari kehadiran sosok tersebut. "Ini hanya halusinasi..!!!' Gumam Beby yang beranjak bangun dari duduknya, tetapi tidak dihiraukan oleh ketiga adiknya...
Tapi..
Sreeettt...
"Tidak.." Teriak salah seorang adik Beby..
Sreeettt...
"Tidakkk..." Teriak adik Beby yang lain.

Semua berubah 180 derajat. kejadian itu cepat dan membuat semuanya berubah. ketiga adik Beby meninggal, dibunuh dengan tragis, dan Beby melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ketiga adiknya di bunuh, mainan dan baju adiknya penuh darah bahkan baju Beby pun penuh dengan darah. Lalu Beby pingsan dan tak mengetahui bagaimana selanjutnya.

ASRAMA BERHANTU


Dua minggu berlalu setelah kejadian mengenaskan itu, Ibu Beby menganggap Beby sebagai pembunuh ketiga adiknya, Beby satu-satunya yang selamat dari tragedi pembunuhan adik kandung Beby yang dilakukan oleh pamannya sendiri, Sang Ibu sangat dendam kepada Beby, Ibu Beby bisa m elempar apa saja yang ada di dekatnya jika melihat Beby.

Sang ayah satu-satunya orang tua yang menyayangi Beby, demi keselamatan Beby sang ayah menyekolahkan Beb y di Asrama 48, asrama 48 adalah sebuah asrama perempuan seram di kota jakarta ini, walaupun perih tapi ini yang terbaik bagiku dan ibu.

Beby memerhatikan sang ayah yang mengemas barang-barang milik Beby, setelah merapikan barang ayah Beby meminta tolong kepada nenek  Beb y untuk mengantar Beby ke Asrama 48, Beby tidak berpamitan kepada sang Ibu, Namun ketika Beby akan pergi, sang ibu langsung keluar dengan membawa sebilah kayu untuk memukul Beby. Namun ayah Beby mencegahnya,
dan meminta Beby dan sang nenek untuk segera pergi menggunakan bus sebelum ibu memukulnya.


Beby selalu bertanya, "Kenapa Ibu seperti itu?" "Apakah Ibu tidak menyayangiku?" , Saat Beby dilahirkan Beby ditelantarkan oleh sang Ibu, Neneknya lah yang merawat Beby dari Bayi hingga besar, sang Ibu tidak pernah menyayangi Beby bahkan tidak pernah memeluk Beby. Dengan Berat Hati Beby meninggalkan Rumah, meninggalkan beruta kenangan memilukan di rumah tersebut, Nenek Beby tidak sanggup merawat Beby lagi karna umur yang sudah sangat tua. Akhirnya, Beby pasrah dibawa ke asrama 48.

Gedung bercat putih polos berlantai tiga terlihat dari kejauhan, terlihat menakutkan. Saat sampai Beby langsung di titipkan kepada Suster yang berkerja di asrama 48. "Nenek..!!!" Teriak Beby tidak ingin berpisah. Sang nenek hanya berhenti lalu membalikan wajah yang tersenyum. lalu kembali berjalan meninggalkan Beby bersama suster asrama 48.

Suster yang dalam papan namanya tertulis "GHINA RAFSANJANI" itu mengantar Beby dengan lembut menuju ruang makan. Beby melewati sederet kamar yang begitu menyeramkan untuk dilewati sendirian. Sebuah pintu besar dan tua diketuk suster ghina, dan pintu itu terbuka nampaklah ratusan murid asrama 48 dan mereka semua langsung menatap Beby.

Suster Ghina meminta Beby untuk berjalan menuju ke arah Ms.Takamina. Ms.takamina adalah kepala sekolah asrama 48 ini. Beby berjalan dengan pelan, setiap langkah Beby diperhatikan oleh murid-murid yang lain.setiap murid yang Beby lewati langsung berbisik satu sama lain, "Mungkin mereka membicarakan penampilanku" Gumam Beby,

Sesampainya di Ms.Takamina, Ms.Takamina langsung mengelus rambut Beby Yang hitam dengan Lembut. Ms. Takamina meminta Beby untuk memperkenalkan diri kepada murid-murid, guru-guru, dan suster-suster Asrama 48 lainnya. Kaki Beby gemetar. Beby jarang berdiri di depan umum dan ditatap ratusan orang.

"Namaku Beby Chaesara Anadila, aku berasal dari desa klim" Ucap Beby singkat,Ms.Takamina bertepuk tangan dan diikuti semua orang di ruangan. Ms.Takamina meminta Beby untuk duduk di samping dua orang perempuan yang sedang menatap Beby. seorang diantara mereka menatap Beby seakan sedang membaca pikirannya.Beby langsung membawa tasnya dan berjalan menuju dua orang tersebut.

"Kamu pindah karna ibumu kan..?" Ucap seorang yang menatap Beby dengan misterius tadi, Beby tersentak kaget, "Darimana dia bisa tahu kalau aku pindah karna Ibuku?" Gumam Beby dalam Hati dan membuatnya sedikit takut kepada orang itu, dan perempuan yang satunya yang menggunakan Pita merah , langsung berbisik, "Dia itu peramal, dia tahu tentang orang yang baru di kenalnya.."Ucap gadis itu pelan agar gadis itu tidak tersinggung.

Acara makan malam selesai. Beby di panggil suster Ghina dan di beri kamar 480, yang berada di lantai paling atas, suster ghina tidak mengantar Beby, Beby berjalan sendiri menaiki tangga dan melewati krridor yang menyeramkan, dan kamar 480 ada di pojok lantai tiga dan paling seram diantara kamar-kamar yang lain. "Benar, itu kamar 480.." Gumam Beby dalam hati, Beby mengetuk pelan pintu kamar itu dan ternyata...

                                        -Bersambung-