Kamis, 07 Agustus 2014

FanFict: Asrama Berhantu [PART 3]

Setelah terdiam cukup lama.
"Aku merasakannya. Aku dituduh membunuh ketiga adikku oleh ibuku, dan ibuku dendam kepadaku, ibu sampai ingin membunuhku seperti ketiga adikku yang meninggal secara tragis. Tapi aku tidak seperti kau yang memilih jalan bunuh diri. Sekarang aku memintamu untuk kembali ke asalmu dan hiduplah dengan tenang di sana tanpa memikirkan Mr.Balenk jangan kembali ke asrama 48 ini, Berjanjilah padaku"Ucap Beby.


Hati arwah Sonya mulai luruh mendengar kata-kata Beby. Selama ini, Sonya  datang mencari Mr.Balenk untuk menjelaskan semuanya, Beby menjelaskan bahwa Mr.Balenk sudah lama berhenti mengajar di asrama 48, karna merasa tidak enak kepada Sonya karna keputusannya membuat Sonya sampai melakukan hal yang mengerikan.

Insiden Bunuh diri yang dilakukan Sonya menggemparkan seluruh kota Jakarta, Khususnya di asrama 48. Setiap koran, Membahsa tentang kejadian ini.

"Terima kasih, kau adalah sahabat yang mengerti aku. sekarang, aku tahu semuanya. Aku tak akan kembali ke asrama 48 ini, dan hidup tenang dan abadi di alam sana, Terima kasih"Ucap Sonya yang kemudian hilang tertiup angin. Arwah Sonya menghilang dan waktu kembali berjalan. Di dalam hati Beby berharap  Sonya tenang di alam sana dan tidak kembali ke asrama 48 ini.

Suasana tidak se sunyi tadi, Beby duduk sebentar di tempat tidur, tidak lama kemudian, "BEBY!!!" Teriak Shanju yang datang membuka pintu dan langsung memeluk Beby, Tenyata Ochi mengetahui semuanya dan segera memberitahu Shanju, Ochi langsung tersenyum manis ke arah Beby dan Beby membalas senyum Ochi. Dan sekarang Beby mengerti arti dari kemisteriusan Ochi. Ochi Menghanyutkan dan pantas menjadi sahabat Beby,. Shanju dan Ochi mengajak Beby ke ruang makan karena acara makan malam akan di mulai.

Beby mengambil topi di dalam lemari. Beby, Shanju, dan Ochi bergandengan tangan ke ruang makan. Tidak ada lagi arwah Sonya yang akan menggangu di asrama 48. Semua murid tidak akan ada yang tahu kecuali kami bertiga, arwah Sonya, dan tuhan.

PENYAKIT ARWAH

 

Hari sudah gelap. Murid di ruangan belajar tampak bosan dan sesekali menguap menahan rasa kantuk. Hari ini, pelajaran Ms.Kinal yang menagajar sejarah. Murid yang mengikuti pelajaran Ms.Kinal hanya 11 murid karna pelajaran di mulai setelah makan malam, dan murid yang mengikuti pelajarannya diwajibkan menggunakan jubah hitam.

Beby duduk tepat di belakang Shanju dan ochi, Sampai sekarang Ms.Kinal belum juga datang, padaal jam sudah menunukan pukulo 19.10."aku merasakan hal aneh akan menghampiri kita" UcapOchi Tiba-tiba. Suasana menjadi hening, tiba-tiba pintu kelas terbuka, seseorang berjalan sambil menunduk, semua muri mengira itu Ms.Kinal, karena Ms.Kinal tidak akan pernah terlambat lebih dari 10 menit.

Ternyata, yang membuka pintu bukan Ms.Kinal melainkan seorang gadis yang memakain jubah Hitam seperti murid lainnya di ruangan dia memakai kacamata yang bersinar, padahal tidak ada sinar yang meneranginya. Semua murid di ruangan tampak bingung dan hawa mistis tiba-tiba menyelimuti ruangan. Rasanya hari ini tidak add murid baru, kalaupun ada seharusnya saat makan malam diperkenalkan. Perempuan itu berjalan, tidak ada suara lain di ruangan kecuali suara langkah kaki perempuan itu, "wah, ada murid baru yah, ayo silahkan duduk di bangku Nany" Perintah Ms.Kinal yang datang secara tiba-tiba mengagetkan semua murid di kelas. Perempuan itu tetap terdiam sambil menunduk lalu berjalan ke arah Beby dan duduk di samping Beby, suasana pun kembali seperti semula.Saat perempuan itu duduk di samping Beby, Beby merinding. Ochi memandangi perempuan itu secara tajam terus menerus. Ochi sepertinya tahu sesuatu tentang gadis ini, tapi tidak memberitahu siapapun.

Pelajaran Ms.Kinal segera dimulai. Beby segera mengeluarkan buku sejarah yang sangat tebal dari tasnya, tetapi perempuan misterius itu tidak menegeluarkan bukunya. Perempuanitu diam seribu bahasa. Kulitnya pucat seperti arwah Sonya.

Saat selesai menjelaskan sejarah kota Jakarta, Ms.kinal memberikan tugas kepada semua muridnya. "Saat yang tepat untuk berkenalan dengannya" Gumam Beby dalam hati."Hai.. Namamu siapa, bolehkah aku mengambilkan buku sejarah di tasmu?" TanyaBeby sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan, namun perempuan itu hanya diam dan menghiraukan uluran tangan Beby. Diamnya tidak seperti biasa. Beby tersenyum-senyum aneh merasakan sesuatu saat berada di samping gadis ini.

Ochi dan Shanju menatap perempuan itu dengan aneh. Apalagi Ochi dia seperti tahu sesuatu tentang gadis ini.Beby segera membuka tas gadis itu dan mengeluarkan buku sejarahnya, Saat Beby membuka tasnya, buku sejarah miliknya tahun 1986 bukan tahun 1996. Saat Beby mengambil bukunya, perempuan itu langsung memegang tangan Beby, Wajah Beby berubah sangat pucat. Tangan perempuan itu sangat dingin seperti orang mati. Ochi seketika melepaskan pegangan gadis itu dari Beby. "Ada apa Beby?" Tanya Ms.Kinal tiba-tiba. Beby hanya menggelengkan kepala dan tersenyum manis kepada Ms,Kinal agar Ms.Kinal tidak curiga.

Akhirnya, Pelajaran Ms.Kinal selesai. Beby segera memakai jubah asrama 48. Ketakutan tadi masih terasa menyelimuti Beby. Beby melihat perempuan itu masih duduk di tempat duduknya dengan buku sejarah yang tadi Beby keluarkan. Beby, Shanju, dan Ochi masih terdiam sejenak sampai Ms.Kinal meminta kami untuk segera keluar dari ruangan. Mereka bertiga keluar dengan 1000 tanda tanya mengenai gadis itu.

Bukan hanya Beby yang merasa heran dengan gadis itu tapi Shanju juga, namun Ochi tidak memberitahu kami sepatah katapun tentang perempuan itu. Dan Beby merasa perempuan itu mengikuti mereka bertiga.


Keesokan harinya:

"Beby, tolong simpan buku-buku ini di ruangan sejarah.." Perintah Ms.Kinal. Beby ditemani Shanju segera membawa tumpukan buku untuk di simpan di ruangan sjarah. Hari ini, Ochi sakit dan dirawat di ruangan UKS. Tidak tahu apa sebebnya,  padahal kemarin Ochi baik-baik saja. Shanju segera mengambil kunci ruangan sejarah dan membukanya. Beby dan Shila melangkah menuju meja Ms.Knial untuk menyimpan buku-bukunya. Rasa aneh dan misterius kembali menyelimuti perasaan Beby. Shanju juga sama sperti Beby. Beby melihat sekeliling, Aneh sekali, Beby melihat perempuan misterius kemarin masih duduk di meja yang Beby duduki kemarin. Dengan buku sejarah yang Beby keluarkan kemarin di depannya. Padahal, tidak sembarang orang bisa masuk ke ruangan sejarah ini.

Shanju yang melihat perempuan itu langsung menghampiri perempuan itu tanpa merasa takut. Beby mencoba menceganya, tapi shanju bersikukuh menyadarkan gadis itu. Saat Shanju mendekati gadis itu angin lembut mendadak bertiup membuat Beby tidak bisa bergerak, hanya Shanju yang bisa bergerak. Kaki Beby tidak dapat digerakan. "Hei kamu kok masih di sini?Pelajaran Ms.Kinal kan sudah selesai" Ucap Shanju sambil memegang pundak perempuan itu, perempuan itu langsung bangkit dan membuat Shanju kaget lalu pingsan. Beby melihat perempuan itu menaku-nakuti Shanju. Tiak mungkin Shanju pingsan tanpa sebab yang pasti. Beby tahu Shanju tidak takut dengan yang namanya hantu.Beby melihat perempuan itu berjalan ke arahnya, Beby ingin berlari, namun kakinya tidak dapat digerakkan. Tiba-tiba saja pintu ruangan sejarah tertutup dengan keras, dan angin mengerikan kembali berhembus menakutkan. Beby tidak menghiraukan angin itu. Perempuan itu semakin dekat dengan Beby. Ketika perempuan itu sampai di depan Beby, Beby melihat wajahnya pucat pasi. Dia segera memgang pundak Beby. Ketakutan Beby semakin membara dan akhirnya Beby kehabisan nafas karna ketakutan yang tak terkendali. Beby jatu pingsan dan setelah itu Beby tidak tahu apapun yang dilakukan perempuan itu padanya. Saat Beby terbangun Beby berada di UKS dengan Ms.Kinal di sampingnya dan Beby melihat Shanju masih terkulai lemas. "Shanju pingsan dan akan tertidur lebih lama dari kamu karna terkena penyakit yang disebabkan Haiku.." Ucap Ms.Kinal. "Haiku? Siapa dia?" Tana Beby dalam hati. Ms.kinal pergi setelah mengatakan Hal itu. Suster Ghina segera memeriksa Beby, Beby ingin bertanya lebih lanjut tentang haiku kepada Ms.Kinal. Namun Beby tak sanggup Bicara. Beby hanya bisa menatap Ms.Kinal sampai hilang dari pandangannya.

2 hari berlalu. Shanju dan Ochi sudah keluar dari UKS. Beby membantu Ochi menuju kamar 480 sedangkan Shanju di bantu Ms.Kinal. Beby membaringan Ochi di tempat tidurnya. Begitupun dengan Shanju. Beby segera membuat tiga teh untuk Shanju, Ochi, dan Ms.Kinal.Setelah itu Ms.Kinal sepeti ingin bercerita sesuatu, Beby segera mengambil kursi untuk Ms.Kinal. Beby berharap Ms.Kinal akan bercerita tentang gadis itu. "Sebenarnya, Haiku adalah murid ibu. Dia ana raja yang bersekolah di asrama 48. Dia senang sekali berlama-lama di ruangan sejarah. Kemudian, sesuatu menimpahnya. Dia terjangkit suatu penyakit yang belum ada obatnya. Sebelum terkena penyakit itu Haiku sangat di senangi oleh teman-temannya. Namun setelah terjangkita penyakit menular itu, semua teman dan sahabat Haiku menjauhinya sampai dia meninggal karna penyakit itu.Haiku meninggal dengan sejuta pertanyaan tentang sejarah. setiap ada pelajaran Ibu dia selalu datang. Baru-baru ini dia menampkan wajahnya kembali, sebenarnya dia tidak ada maksud menggangu hanya ingin tahu" Cerita Ms.Kinal sedetail-detailnya.

Beby, Shanju, dan Ochi kaget mendengar cerita itu. "Aku sudah tau tentang gadis itu" Ucap Ochi, itu adalah kalimat pertama yang di dengar oleh Beby dari mulut Ochi setelah 3 hari tidak mendengarnya berbicara. "Gadis itu meninggal tahun 1986." Ucap Ochi melanjutkan perkataanya. "Pantas saja buku sejarah yang ku keluarkan dari tasnya tahun 1986.." Ucap Beby. "Ms.Kinal, apakah penyakit Haiku sudah ada obatnya?, aku masih takut terjai sesuatu kepada Shanju karna dia menyentuh haiku secara langsung?, Dan kenapa dia tidak menularkan penyakitnya padaku?" Tanya Beby, "Pada 1990, obat yang disebabkan penyakit yang di jangkita haiku di temukan. Setiap ada yang memegang Haiku pasti akan tertular, jika kamu tak tertular mungkin Haiku tidak ingin menularkan penyakitnya padamu." Jawab Ms.Kinal. Beby merasa sangat bingung. "Ochi memegang tangan Haiku tertular, Shanju menyentuh pundak Haiku tertular juga. Tapi kenapa aku tidak, mungkin yang di katakan Ms.Kinal memang betul." Gumam Beby dalam hati. Akhirnya semua tentang Haiku terungkap. Menurut Ms.Kinal mulai hari ini Haiku tidak akan kembali lagi, karna Haiku sudah tenang di alam sana bersama tokoh-tokoh sejarah yang selalu dia tanyakan. Tidak lama Ms.Takamina datang membawakan mereka buah-buahan. Ms.Syaka perawat asrama 48 juga datang untuk merawat Ochi dan Shanju yang terkena penyakit Haiku.


BUKU KUNO


Keesokan harinya Beby akan menemui Ms.Takamina, Beby tidak tahu untuk apa Ms.Takamina memanggilnya. Shanju dan Ochi masih sakit karna penyakit Haiku. Setelah makan siang Beby menuju ruangan Ms.Takamina dengan membawa buku tebal yang akan dibacanya sebelum tidur. Walaupun Beby murid baru di asrama ini tapi Beby sudah sangat akrab dengan Ms.Takamina, apalagi dengan guru-guru dan suster-suster asrama 48.


Sebelum masuk Beby meemperlihatkan ID CARD asrama 48 miliknya. Beby mengetuk pintu ruangan Ms.Takamina dengan pelan dan lembut. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ms.Takamina Beby segera
masuk Beby masuk kedalam ruangan Ms.Takamina. Ini adalah ali pertama Beby masuk ke dalam ruangan Ms.Takamina yang megah penuh lampu-lampu yang unik dan kuno, barang-barang antik yang sebagian besar berwarna gelap. Ms.Takamina mempersilahkan Beby duduk. Beby kemudian duduk dan memperhatikan buku-buku Ms.Takimna di rak yang jumlahnya sangat banyak. Beby duduk di kursi kayu yang megah dan unik dengan ukiran kuno dan langka. "Beby, apakah kau ingin membantu Ibu.." Ucap Ms.Takamina, Beby terdiam sejenak sambil memperhaikan wajah Ms.Takamina dengan seksama, lalu Beby mengangguk setuju atas tawaan Ms.Takamina. Beby memperhatikan Ms.Takiman yang sedang mencari buku.lalu mengambil salah satu buku tebal dan membawanya kepada Beby. Buku itu berlabelkan "BUKU KUNO" tertulis di buku itu. Tulisan-tulisan kuno ada di buku itu, dan banyak gambar-gambar yang tak Beby kenali ada di buku itu. Ms.Takamina segera menjelaskan sesuatu kepada Beby, lalu Beby menutup buku itu denganperlahan. "Sebenarnya sudah lama buku itu ada. Sekitar seabad yang lalu, buku itu selalu ditrunkan, tapi tidak ada yang bisa menjawab isi buku itu. Ibu akan memberikan buku itu kepadamu"Jelas Ms.Takamina kepada Beby. "Sebenarnya ada apa di buku ini? Dan kenapa Ms.Takamina memberikannya kepadaku, aku bukan keluarga Ms.Takamina, dan juga bukan kepala sekolah?" Tanya Beby."Buku itu berisi tentang sebuah ruang rahasia di Asrama 48. Ibu tahu potensimu nak.." Ucap Ms.Takamina. Ms.Takamina segera memberikan buu itu kepada Beby, Beby menerimanya dengan seribu pertanyaan. Setelah menerima buku itu Beby berpamitan dan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Suster Ghina dan Ms.Kei keluar dari kamar dengan membawa piring kosong. Beby melepas Almameter dan menyimpan Buku pemeberian Ms.Takamina di tempat tidurnya. Ochi dan Shanju memperhatikan bku itu dengan aneh. "Beby, ini buku yang diberikan Ms.Takamina?"Tanya Shanju sambil memegang buku kuno itu. Beby segera menghampiri Shanju dan Ochi juga ikut merapat. "Aku tahu ini sebuah tempat rahasia yang ada di asrama 48" Ucap Ochi, sambil memegang buku yang sampulnya terbuat dari kayu yang dipenuhi dengan ukiran tangan. Dan seperti biasanya Ochi selalu tahu sebelum yang lain mengetahuinya.

"Semua orang yang memgang buku ini harus menemukan tempat rahasia asram 48 ini" Ucap Ochi setelah membaca halaman pertama buku itu. "Menemukan tempat rahasia?, apakah itu alasan Ms.Takamina memberikan buku ini padaku?" Gumam Beby dalam hati, "Bagaimana kalau hari minggu ini kita mencari tempat rahasia itu.." Usul Beby. Shanju dan Ochi menyetujui ajakan Beby. Ochi segera melanjutkan membaca buku itu. Beby dan Shanju hanya mendengar pekataan Ochi.

Ternyata Tempat Rahasia itu berada di pojok asrama 48. Ruangan itu paling susah dan menakutkan jika dilewati. Sebelum membuka pintu kita akan diberi 10 pertanyaan tentang penemu yang sangat berjasa. dan ketika masuk kita akan melewati 2000 anak tangga yang selalu bergoyang, dan setelah itu kita akan diberi pertanyaan tentang patung yang ada di asrama 48 Namun ada sesuatu yang aneh, di halaman terakhir tertulis sesuatu:
KALIAN AKAN DIHAPUS PIKIRANNYA SAAT BERADA DI DEPAN PINTU MASUK TEMPAT RAHASIA. MAKA YANG AKAN MASUK ADALAH YANG TELAH MENGETAHUI JAWABAN DARI SEMUA PERTANYAAN YANG AKAN DIBERIKAN SEBELUM MENYENTUH, MEMBACA, DAN MENDENGARKAN ISI BUKU INI. SELAMAT BERJUANG UNTUK MENEMUKAN BUKU SELANJUTNYA.

"Pesan terakhir itu ditulis di halaman belakang buku ini, jadi kita sama saja tidak megetahui apa-apa" Ucap Ochi
"Aku tahu nama-nama patung yang ada di asrama 48 ini sebelum memegang buku ini.." Ucap Shanju, "Aku tahu nama-nama penemu" Ucap Beby

Mereka mengatur siasat untuk hari minggu nanti..




                                                                                   -BERSAMBUNG-

Jumat, 01 Agustus 2014

FanFict: Asrama Berhantu [PART 2]

Beby mengetuk pintu kamar nomor 480. dan ternyata...

Itu adalah kamar 2 gadis yang Beby temui di ruang makan. Beby tersentak kaget, begitupun gadis tinggi dan memiliki tahi lalat dibawah bibirnya, mereka terdiam sejenak, saling bertatapan. Tidak lama kemudian, gadis itu tersadar dan mempersilahkan Beby masuk ke kamrnya dan gadis peramal itu.

"Kamu yang tadi itukan?" Katanya mengingat-ingat nama Beby.
"Beby Chaesara Anadila, kamu bisa panggil aku Beby, salam kenal.., Nama kamu siapa?" Tanya Beby saat dia menutup pintu. Dia langsung mengulurkan tangannya ke Beby. "Namaku Shania Junianatha, panggil saja shanju. Oh, iya... ayo masuk! kita bertemu ochi" Ajaknya sambil membantu Beby membawa barang-barangnya. Ternyata nama perempuan peramal itu Ochi. Aneh, kenapa Shanju betah sekamar dengan Ochi? Beby mengikuti Shanju dari belakang.

Beby melihat Ochi sedang duduk di kursi goyang sambil memainkan kartu ramalnya. Munurut shanju, Ochi sudah pindah kamar beberapa kali karena sikapnya yang aneh dan menakutkan. sampai akhirnya, Shanju yang sendirian di kamar ini bersedia sekamar dengan Ochi.

Beby masuk dan Ochi langsung menatapnya dengan tajam."HANTU ITU SEKARANG MENGIKUTIMU DARI BELAKANG. DIA TIDAK JAHAT. HANYA INGIN MENGENALMU" Ucap Ochi dengan sedikit menyeramkan.

Beby kaget dan langsung melihat kebelakang. Shanju langsungt meminta maaf kepada Beby dan langsung mengenalkan Beby pada Ochi. Beby dan Ochi saling berjabat tangan, lalu Ochi kembali berkata "Kamu adalah pembawa sial di keluargamu. Ibumu sangat membencimu an ingin membunuhmu bahkan saat kau akan ke asrama 48 ini, matamu terlihat lelah memikirkan itu semua", Sekali lagi Ochi membuat Beby ketakutan dan melangkah mundur saat mendengar kata-kata yang terucap dari bibir tipis Ochi.

Shanju juga dulu di perlakukan sama oleh Ochi. Jika dia bertanya, pasti Ochi memberitahu apa yang ada di pikirannya dan hal mistik yang ada di sekitar Shanju. Tetapi, Shanju cuek. sampai akhirnya, Ochi bisa juga di ajak bicara.

Tiba-tiba, suara ketukan terdengar, membuat Beby tersentak kaget, Shanju-pun menuju pintu dan membukanya, Ochi tetap memandangi Beby dengan tatapan tajam, Shanju kembali dan membawakan baju seragam untuk Beby, ternyata yang mengetuk tadi adalah Suster Elaine, Beby langsung mengambil Jubah Asrama48 yang berwarna Hitam Merah, dan rok kotak-kotak Merah hitam juga, dan sebuah topi. Shanju menyarankan Beby untuk mandi. Nanti malam shanju akan membantu Beby untuk merapikan baju-baju Beby dilemari.

Malamnya, Beby dan Shanju mengeluarkan semua pakaian Beby dan merapikannya di lemari sambil memberitahu jadwal pelajaran esok hari kepada Beby. Suasana di asrama 48 ini sangat mistis, namun menurut Beby suasana ini lebih baik daripada suasana di rumah. Lengah sedikit saja Beby bisa dibunuh oleh Ibunya dalam sekejap.

Beby mengobrol dengan Shanju, Shanju berada di asrama ini karna kedua orang tuanya bercerai. Shila kemudian dibawa oleh pamannya untuk tinggal di asrama 48, Keluarga paman Shanju tidak mengijinkan shanju untuk tinggal bersama mereka.

Sementara Ochi, dia ditinggal ayah dan Ibunya sejak berumur 5 tahun karna kebakaran hebat pada 1993. Kejadian itu membuat sifat Ochi dan pikiran Ochi berubah. Tiba-tiba, Ochi menghampiri kami dan menawarkan diri untuk membantu Beby dan Ochi merapikan baju Beby. Beby merasa takut, namun Shanju mencegah Beby untuk melangkah mundur. Saat melipat pakaian Ochi kembali berkata tentang hal mistis yang ada di Asrama 48 ini.

"3 tahun lalu ada seorang murid perempuan di kamar 480 ini yang selalu sendirian. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Sampai akhirnya dia di panggil oleh mantan guru di asrama ini yang bernama Mr.Balenk karna nilai-nilainya yang semakin menurun. Mr.Balenk memberikan surat keterangan kalau dia Drop-Out dari Asrama ini" Ucap Ochi, "Padahari itu juga, gadis bernama SOnya itu bunuh diri. Dia melompat dari lantai atas karna malu dan merasa tidak berguna karna di keluarkan dari asrama 48 ini.." Sambung Ochi, "Setiap malam 23 Februari dia pasti muncul untuk mencari Mr.Balenk. Padahal Mr.Balenk sudah lama berhenti mengajar di asrama ini semenjak Sonya Meninggal" Sambung Ochi.

Beby dan Shanju ketakutan setengah mati mendengar cerita Ochi, Setiap Malam Ochi selalu menceritakan Hal-hal yang seram kepada teman sekamarnya. Cerita yang Ochi lontarkan dari mulutnya selalu terbukti kebenarannya. Tahun lalu ada murid kelas 12 yang di hantui arwah Sonya dan memutuskan untuk Re-Sign dari Asrama 48 ini

Setelah selesai membereskan pakaian, rasa takut itu masih menyelimuti Beby, Shanju juga sama seperti Beby, pantas saja tidak ada yang sanggup sekamar dengan Ochi, setiap malam dia selalu menceritakan hal-hal mistis yang ada di asrama 48 ini.

Beby mempercepat menggosok gigi, setelah itu, Beby bersiap untuk tidur. Di kamr itu ada 3 tempat tidur. Shanju di samping kiri, Ochi di tengah, dan Beby di samping kanan. Ochi sudah terlelap, begitupun Shanju, Beby mempercepat tidurnya dengan menyelimuti dirinya dengan selimut putih yang tak terlalu tebal.
Tepat pukul 01.00...
Beby terbangun karna mendengar langkah kaki menuju kamar 480, Beby melihat Ochi masih tertidur lelap begitupun Shanju, Beby bertanya-tanya, apakah Ms.Takamina?, tapi mana mungkin?, Itu mustahil, apa salah seorang suster?tapi pukul 01.00 para suster sudah terlelap, Apakah Sonya? TIDAK..!!! TIDAK MUNGKIN...!!

Suara kaki itu semakin dekat dan semakin tedengar sampai akhirnya berhenti. Ketakutan Beby semakin menjadi, Sebisa mungkin Beby tiur dan mencoba melupakan ini semua..

Keesokan harinya:

"Nany, Ayo cepat.." Ujar Shanju, Beby segera mempecepat memakai dasi, selama ini, Beby tiak pernah memakai dasi, Melihat dan memegangnya saja Beby tidak pernah.

Sampai akhirnya Ochi berjalan ke arah Beby dan memakaikan Beby dasi. Betapa kagetnya Beby melihat Ochi memasangkannya dasi. Setelah itu kami mengguinakan jubah yang menjadi almameter Asrama 48. Jubah yang cantik dengan lambang Asrama 48 di samping kanan.

Shanju membantu Beby menyiapkan Buku pelajaran hari ini, setelah itu mereka bertiga keluar, Tidak lupa, Shanju mengunci pintu kamar.

Pelajaran pertama Prof.Melody, mengajar Ilmu pengetahuan alam. Mereka segera mengganti almameter dengan baju khusus untuk laboratorium.

Waktu demi waktu berlalu. Makan malam, akhirnya dimulai. Tapi, sebelum itu Beby ke kamar dulu karena topinya masih tersimpan di lemari. Beby harus memakainya jika jadwal makan malam dimulai.

Langkah-demi langkah Beby lalui tanpa rasa takut. Beby melakukannyta sambil memainkan kunci kamar. Ada perasaan aneh yang menyelimuti Beby, Beby mendengar ada yang membuka jendela kamarnya, Tapi siapa?, apakah Ochi?, Tidak mungkin, tadi Beby melihat Ochi bersama Shanju di Ruang makan, Lalu siapa?, setiap langkah Beby lalui dengan perlahan, dan lalu beby teringat tentang cerita Ochi tentang arwah gentayangan Sonya, dan Beby juga ingat bahwa hari ini tanggal 23 Februari.

"Perempuan ini akan datang pukul 6 sore dan dia kan kembali ke kamar pada tengah malam, lalu menghilang" Ucapan Ochi itu masih menyelimuti pikiran Beby.

Beby membuka pintu secara perlahan dan menghasilakn suara pelan. Beby langsung menuju lemari tempat topinya dia simpan. Suara aneh kembali terdengar, Tapi kali ini tidak Beby hiraukan. Sampai akhirnya, Beby melihat seorang perempuan sedang berdiri tepat di depan jendela kamarnya. "Apakah dia yang membuka pintu?"Tanya Beby dalam Hati.

Beby melihat gadis itu akan bunuh diri dengan melompat dari jendela. "Jangan! Jangan Lakukan Itu!"Cegah Beby spontan, Sonya akan melakukan bunuh diri, sama seperti 3 tahun lalu. Saat Bebey mencegahnya, waktu seperti berhenti berputar, Jam di tangan Beby sam sekali tidak bergerak.

Sonya pun langsung menoleh ke arah Beby dan berjalan ke arahnya. Beby yang ketakutan melangkah mundur menjauhi Sonya, "Aku melakukan ini karna malu. Aku malu karna nilaiku jelek semua, aku adalh murid kesayangan Mr.Balenk, tapi dia tidak menyayangiku lagi saat nilaiku menjadi jelek dan aku tidak segenius dulu" Ucap Sonya, Kaliamt yang keluar dari mulut Sonya membuatnya menundukan kepala. Beby menarik napas dan mendekati arwah Sonya " Kamu terlalu gampang menyerah, sampai mengakhiri hidup dengan cara yang sangat konyol, Mr.Balenk pasti akan memperhatikanmu lagi jika nilaimu kembali menjadi bagus.."Belum selesai Beby berbicara, Arwah Sonya memotongnya "Aku tidak berguna! hidupku sendirian! Tidak ada yang mau menemaniku! kecuali Mr.Balenk. Orang-orang menjauhiku karna jijik dan menjauh jika bertemu denganku! Kamu pasti tidak merasakan apa yang ku rasakan?! iya kan..?!"Bentak arwah Sonya.
Beby terdiam mendengar perkataan arwah Sonya.


                                                              -Bersambung-


                                              

FanFict: Asrama Berhantu [PART 1]

AWAL DARI SEMUANYA



Senyum dari matahari selalu menyapa dan menemani kehidupan Beby yang kelam. Hujan tidak pernah menghampiti beberapa bulan belakangan ini. Awan membentuk berbagai macam bentuk yang dapat menenangkan hati saat melihatnya, dan ketika melihatnya Beby selalu bertanya " KENAPA AKU DI TAKDIRKAN HIDUP DI DUNIA INI...!!!! KENAPA.???!!!" Tanya Beby dalam hati.

Dilahirkan dari keluarga yang tidak pernah menyayanginya sepenuh hati. Sendiri, sepi, dan sunyi adalah teman Beby sehari-hari. Andaikan Beby malaikat, Beby bersumpah akan membantu semua manusia yang memiliki nasib sama seperti dia.

Ibu, Salah satu orang yang tidak pernah mengharapkan Beby lahir dari rahimnya. Beby tidak tahu apa salahnya, Ibunya sangat dendam kepada Beby , bahkan dendamnya seperti dendam kepada seorang pembunuh.

Ayah Beby hanya pasrah tidak berbuat apa-apa, hanya nenek yang selalu menyemangati Beby dan membuat Beby bersemangat menjalani kehidupannya yang kelam. Saat berada di rumah Beby merasa seperti hantu yang tak di inginkan keberadaanya. Beby seperti tak terlihat.

Beby ingin sekali memiliki segundukan mainan dan boneka yang berkualitas bagus. Beby tidur di loteng yang seperti gudang. Tikus dan binatang malam adalah temannya. Tidak ada mainan berkualitas yang Beby miliki seperti ketiga adiknya, tidak tahu kenapa, Beby tidak diperhatikan sedikit pun oleh keluarganya. Mengapa Ibunya sangat membencinya? Tidak tahu... Aneh rasanya..

"Dia tidak bisa menjaga mereka, dia anak yang tidak berguna!" Ucap sang Ibu, Kata-kata yang menusuk hati Beby. Tapi, ayah Beby terus meyakinkan sang Ibunda bahwa Beby bisa menjaga ketiga adiknya saat mereka keluar.

Saat kedua orang tua Beby keluar, hari mulai gelap, hujan mulai deras, angin  menerpa rambutnya, segera Beby menutup jendela, Ketiga adiknya tetap memainkan mainanya tanpa menghiraukan Beby yang sedang duduk di pojok ruangan, ketiga adiknya seakan tidak rela jika Beby menyentuh mainan mereka, Mereka menganggap Beby sebagai penghancur.

Gemuruh petir mulai terdengar, membuat ketiga adik Beby ketakutan. Tapi, mereka tidak ingin di lindungi oleh Beby yang sebenarnya kakak kandung mereka sendiri. Sura gemuruh petir terdengar seperti malaikat pencabut nyawa yang siap membunuh semua penghuni di dunia ini. Beby tetap di pojok ruangan memerhatikan ketiga adiknya yang kembali asik memainkan mainannya.

Semua berubah seketika saat petir menyambar terus menerus, lalu muncul seseorang dengan memakain jubah hitam dan membawa sebilah pisau dengan  ujung yang sangat tajam. Kilatan petir memantulkan kilatan benda perak yang mengkilat itu.Manusia berjubah hitam itu medekati ketiga adik yang tak menyadari kehadiran sosok tersebut. "Ini hanya halusinasi..!!!' Gumam Beby yang beranjak bangun dari duduknya, tetapi tidak dihiraukan oleh ketiga adiknya...
Tapi..
Sreeettt...
"Tidak.." Teriak salah seorang adik Beby..
Sreeettt...
"Tidakkk..." Teriak adik Beby yang lain.

Semua berubah 180 derajat. kejadian itu cepat dan membuat semuanya berubah. ketiga adik Beby meninggal, dibunuh dengan tragis, dan Beby melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ketiga adiknya di bunuh, mainan dan baju adiknya penuh darah bahkan baju Beby pun penuh dengan darah. Lalu Beby pingsan dan tak mengetahui bagaimana selanjutnya.

ASRAMA BERHANTU


Dua minggu berlalu setelah kejadian mengenaskan itu, Ibu Beby menganggap Beby sebagai pembunuh ketiga adiknya, Beby satu-satunya yang selamat dari tragedi pembunuhan adik kandung Beby yang dilakukan oleh pamannya sendiri, Sang Ibu sangat dendam kepada Beby, Ibu Beby bisa m elempar apa saja yang ada di dekatnya jika melihat Beby.

Sang ayah satu-satunya orang tua yang menyayangi Beby, demi keselamatan Beby sang ayah menyekolahkan Beb y di Asrama 48, asrama 48 adalah sebuah asrama perempuan seram di kota jakarta ini, walaupun perih tapi ini yang terbaik bagiku dan ibu.

Beby memerhatikan sang ayah yang mengemas barang-barang milik Beby, setelah merapikan barang ayah Beby meminta tolong kepada nenek  Beb y untuk mengantar Beby ke Asrama 48, Beby tidak berpamitan kepada sang Ibu, Namun ketika Beby akan pergi, sang ibu langsung keluar dengan membawa sebilah kayu untuk memukul Beby. Namun ayah Beby mencegahnya,
dan meminta Beby dan sang nenek untuk segera pergi menggunakan bus sebelum ibu memukulnya.


Beby selalu bertanya, "Kenapa Ibu seperti itu?" "Apakah Ibu tidak menyayangiku?" , Saat Beby dilahirkan Beby ditelantarkan oleh sang Ibu, Neneknya lah yang merawat Beby dari Bayi hingga besar, sang Ibu tidak pernah menyayangi Beby bahkan tidak pernah memeluk Beby. Dengan Berat Hati Beby meninggalkan Rumah, meninggalkan beruta kenangan memilukan di rumah tersebut, Nenek Beby tidak sanggup merawat Beby lagi karna umur yang sudah sangat tua. Akhirnya, Beby pasrah dibawa ke asrama 48.

Gedung bercat putih polos berlantai tiga terlihat dari kejauhan, terlihat menakutkan. Saat sampai Beby langsung di titipkan kepada Suster yang berkerja di asrama 48. "Nenek..!!!" Teriak Beby tidak ingin berpisah. Sang nenek hanya berhenti lalu membalikan wajah yang tersenyum. lalu kembali berjalan meninggalkan Beby bersama suster asrama 48.

Suster yang dalam papan namanya tertulis "GHINA RAFSANJANI" itu mengantar Beby dengan lembut menuju ruang makan. Beby melewati sederet kamar yang begitu menyeramkan untuk dilewati sendirian. Sebuah pintu besar dan tua diketuk suster ghina, dan pintu itu terbuka nampaklah ratusan murid asrama 48 dan mereka semua langsung menatap Beby.

Suster Ghina meminta Beby untuk berjalan menuju ke arah Ms.Takamina. Ms.takamina adalah kepala sekolah asrama 48 ini. Beby berjalan dengan pelan, setiap langkah Beby diperhatikan oleh murid-murid yang lain.setiap murid yang Beby lewati langsung berbisik satu sama lain, "Mungkin mereka membicarakan penampilanku" Gumam Beby,

Sesampainya di Ms.Takamina, Ms.Takamina langsung mengelus rambut Beby Yang hitam dengan Lembut. Ms. Takamina meminta Beby untuk memperkenalkan diri kepada murid-murid, guru-guru, dan suster-suster Asrama 48 lainnya. Kaki Beby gemetar. Beby jarang berdiri di depan umum dan ditatap ratusan orang.

"Namaku Beby Chaesara Anadila, aku berasal dari desa klim" Ucap Beby singkat,Ms.Takamina bertepuk tangan dan diikuti semua orang di ruangan. Ms.Takamina meminta Beby untuk duduk di samping dua orang perempuan yang sedang menatap Beby. seorang diantara mereka menatap Beby seakan sedang membaca pikirannya.Beby langsung membawa tasnya dan berjalan menuju dua orang tersebut.

"Kamu pindah karna ibumu kan..?" Ucap seorang yang menatap Beby dengan misterius tadi, Beby tersentak kaget, "Darimana dia bisa tahu kalau aku pindah karna Ibuku?" Gumam Beby dalam Hati dan membuatnya sedikit takut kepada orang itu, dan perempuan yang satunya yang menggunakan Pita merah , langsung berbisik, "Dia itu peramal, dia tahu tentang orang yang baru di kenalnya.."Ucap gadis itu pelan agar gadis itu tidak tersinggung.

Acara makan malam selesai. Beby di panggil suster Ghina dan di beri kamar 480, yang berada di lantai paling atas, suster ghina tidak mengantar Beby, Beby berjalan sendiri menaiki tangga dan melewati krridor yang menyeramkan, dan kamar 480 ada di pojok lantai tiga dan paling seram diantara kamar-kamar yang lain. "Benar, itu kamar 480.." Gumam Beby dalam hati, Beby mengetuk pelan pintu kamar itu dan ternyata...

                                        -Bersambung-