Jumat, 01 Agustus 2014

FanFict: Asrama Berhantu [PART 1]

AWAL DARI SEMUANYA



Senyum dari matahari selalu menyapa dan menemani kehidupan Beby yang kelam. Hujan tidak pernah menghampiti beberapa bulan belakangan ini. Awan membentuk berbagai macam bentuk yang dapat menenangkan hati saat melihatnya, dan ketika melihatnya Beby selalu bertanya " KENAPA AKU DI TAKDIRKAN HIDUP DI DUNIA INI...!!!! KENAPA.???!!!" Tanya Beby dalam hati.

Dilahirkan dari keluarga yang tidak pernah menyayanginya sepenuh hati. Sendiri, sepi, dan sunyi adalah teman Beby sehari-hari. Andaikan Beby malaikat, Beby bersumpah akan membantu semua manusia yang memiliki nasib sama seperti dia.

Ibu, Salah satu orang yang tidak pernah mengharapkan Beby lahir dari rahimnya. Beby tidak tahu apa salahnya, Ibunya sangat dendam kepada Beby , bahkan dendamnya seperti dendam kepada seorang pembunuh.

Ayah Beby hanya pasrah tidak berbuat apa-apa, hanya nenek yang selalu menyemangati Beby dan membuat Beby bersemangat menjalani kehidupannya yang kelam. Saat berada di rumah Beby merasa seperti hantu yang tak di inginkan keberadaanya. Beby seperti tak terlihat.

Beby ingin sekali memiliki segundukan mainan dan boneka yang berkualitas bagus. Beby tidur di loteng yang seperti gudang. Tikus dan binatang malam adalah temannya. Tidak ada mainan berkualitas yang Beby miliki seperti ketiga adiknya, tidak tahu kenapa, Beby tidak diperhatikan sedikit pun oleh keluarganya. Mengapa Ibunya sangat membencinya? Tidak tahu... Aneh rasanya..

"Dia tidak bisa menjaga mereka, dia anak yang tidak berguna!" Ucap sang Ibu, Kata-kata yang menusuk hati Beby. Tapi, ayah Beby terus meyakinkan sang Ibunda bahwa Beby bisa menjaga ketiga adiknya saat mereka keluar.

Saat kedua orang tua Beby keluar, hari mulai gelap, hujan mulai deras, angin  menerpa rambutnya, segera Beby menutup jendela, Ketiga adiknya tetap memainkan mainanya tanpa menghiraukan Beby yang sedang duduk di pojok ruangan, ketiga adiknya seakan tidak rela jika Beby menyentuh mainan mereka, Mereka menganggap Beby sebagai penghancur.

Gemuruh petir mulai terdengar, membuat ketiga adik Beby ketakutan. Tapi, mereka tidak ingin di lindungi oleh Beby yang sebenarnya kakak kandung mereka sendiri. Sura gemuruh petir terdengar seperti malaikat pencabut nyawa yang siap membunuh semua penghuni di dunia ini. Beby tetap di pojok ruangan memerhatikan ketiga adiknya yang kembali asik memainkan mainannya.

Semua berubah seketika saat petir menyambar terus menerus, lalu muncul seseorang dengan memakain jubah hitam dan membawa sebilah pisau dengan  ujung yang sangat tajam. Kilatan petir memantulkan kilatan benda perak yang mengkilat itu.Manusia berjubah hitam itu medekati ketiga adik yang tak menyadari kehadiran sosok tersebut. "Ini hanya halusinasi..!!!' Gumam Beby yang beranjak bangun dari duduknya, tetapi tidak dihiraukan oleh ketiga adiknya...
Tapi..
Sreeettt...
"Tidak.." Teriak salah seorang adik Beby..
Sreeettt...
"Tidakkk..." Teriak adik Beby yang lain.

Semua berubah 180 derajat. kejadian itu cepat dan membuat semuanya berubah. ketiga adik Beby meninggal, dibunuh dengan tragis, dan Beby melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ketiga adiknya di bunuh, mainan dan baju adiknya penuh darah bahkan baju Beby pun penuh dengan darah. Lalu Beby pingsan dan tak mengetahui bagaimana selanjutnya.

ASRAMA BERHANTU


Dua minggu berlalu setelah kejadian mengenaskan itu, Ibu Beby menganggap Beby sebagai pembunuh ketiga adiknya, Beby satu-satunya yang selamat dari tragedi pembunuhan adik kandung Beby yang dilakukan oleh pamannya sendiri, Sang Ibu sangat dendam kepada Beby, Ibu Beby bisa m elempar apa saja yang ada di dekatnya jika melihat Beby.

Sang ayah satu-satunya orang tua yang menyayangi Beby, demi keselamatan Beby sang ayah menyekolahkan Beb y di Asrama 48, asrama 48 adalah sebuah asrama perempuan seram di kota jakarta ini, walaupun perih tapi ini yang terbaik bagiku dan ibu.

Beby memerhatikan sang ayah yang mengemas barang-barang milik Beby, setelah merapikan barang ayah Beby meminta tolong kepada nenek  Beb y untuk mengantar Beby ke Asrama 48, Beby tidak berpamitan kepada sang Ibu, Namun ketika Beby akan pergi, sang ibu langsung keluar dengan membawa sebilah kayu untuk memukul Beby. Namun ayah Beby mencegahnya,
dan meminta Beby dan sang nenek untuk segera pergi menggunakan bus sebelum ibu memukulnya.


Beby selalu bertanya, "Kenapa Ibu seperti itu?" "Apakah Ibu tidak menyayangiku?" , Saat Beby dilahirkan Beby ditelantarkan oleh sang Ibu, Neneknya lah yang merawat Beby dari Bayi hingga besar, sang Ibu tidak pernah menyayangi Beby bahkan tidak pernah memeluk Beby. Dengan Berat Hati Beby meninggalkan Rumah, meninggalkan beruta kenangan memilukan di rumah tersebut, Nenek Beby tidak sanggup merawat Beby lagi karna umur yang sudah sangat tua. Akhirnya, Beby pasrah dibawa ke asrama 48.

Gedung bercat putih polos berlantai tiga terlihat dari kejauhan, terlihat menakutkan. Saat sampai Beby langsung di titipkan kepada Suster yang berkerja di asrama 48. "Nenek..!!!" Teriak Beby tidak ingin berpisah. Sang nenek hanya berhenti lalu membalikan wajah yang tersenyum. lalu kembali berjalan meninggalkan Beby bersama suster asrama 48.

Suster yang dalam papan namanya tertulis "GHINA RAFSANJANI" itu mengantar Beby dengan lembut menuju ruang makan. Beby melewati sederet kamar yang begitu menyeramkan untuk dilewati sendirian. Sebuah pintu besar dan tua diketuk suster ghina, dan pintu itu terbuka nampaklah ratusan murid asrama 48 dan mereka semua langsung menatap Beby.

Suster Ghina meminta Beby untuk berjalan menuju ke arah Ms.Takamina. Ms.takamina adalah kepala sekolah asrama 48 ini. Beby berjalan dengan pelan, setiap langkah Beby diperhatikan oleh murid-murid yang lain.setiap murid yang Beby lewati langsung berbisik satu sama lain, "Mungkin mereka membicarakan penampilanku" Gumam Beby,

Sesampainya di Ms.Takamina, Ms.Takamina langsung mengelus rambut Beby Yang hitam dengan Lembut. Ms. Takamina meminta Beby untuk memperkenalkan diri kepada murid-murid, guru-guru, dan suster-suster Asrama 48 lainnya. Kaki Beby gemetar. Beby jarang berdiri di depan umum dan ditatap ratusan orang.

"Namaku Beby Chaesara Anadila, aku berasal dari desa klim" Ucap Beby singkat,Ms.Takamina bertepuk tangan dan diikuti semua orang di ruangan. Ms.Takamina meminta Beby untuk duduk di samping dua orang perempuan yang sedang menatap Beby. seorang diantara mereka menatap Beby seakan sedang membaca pikirannya.Beby langsung membawa tasnya dan berjalan menuju dua orang tersebut.

"Kamu pindah karna ibumu kan..?" Ucap seorang yang menatap Beby dengan misterius tadi, Beby tersentak kaget, "Darimana dia bisa tahu kalau aku pindah karna Ibuku?" Gumam Beby dalam Hati dan membuatnya sedikit takut kepada orang itu, dan perempuan yang satunya yang menggunakan Pita merah , langsung berbisik, "Dia itu peramal, dia tahu tentang orang yang baru di kenalnya.."Ucap gadis itu pelan agar gadis itu tidak tersinggung.

Acara makan malam selesai. Beby di panggil suster Ghina dan di beri kamar 480, yang berada di lantai paling atas, suster ghina tidak mengantar Beby, Beby berjalan sendiri menaiki tangga dan melewati krridor yang menyeramkan, dan kamar 480 ada di pojok lantai tiga dan paling seram diantara kamar-kamar yang lain. "Benar, itu kamar 480.." Gumam Beby dalam hati, Beby mengetuk pelan pintu kamar itu dan ternyata...

                                        -Bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar